Rabu, Mei 28, 2008

TIPS - TIPS

HAMA

Hama adalah hewan penggangu tanaman yang secara fisik masih dapat dilihat secara kasat mata tanpa bantuan alat. Hama pada aglaonema bermacam-macam dan gejalanya berbeda-beda.. Setiap hama memiliki cara penanggulangan tersendiri.

1. Kutu Putih / Kutu Kebul
hama & penyakit aglaonemaKutu ini lebih banyak menyerang aglaonema di dataran rendah dibanding dengan di dataran tinggi. Kutu putih whitefly ini dapat ditemukan di batang dan daun bagian bawah. Kutu tersebut mengisap cairan daun dan meninggalkan jelaga pada daun. Hal ini dapat ditanggulangi dengan membersihkan dengan kapas yang telah dicelupkan insektisida encer. Setelah itu, daun disemprotkan kembali dengan insektisida. Insektisida kontak atau sistemik yang bisa digunakan, seperti mitac 200 EC dosis 1-2 ml/l, Decis 1 cc/l, dan Cofidor 200 SL dosisi 1 ml/l.

2. Ulat
hama & penyakit aglaonemaHama ulat ada yang menyerang daun, yaitu spodoptera sp., ditandai dengan daun muda atau setengah tua yang rombeng dari pinggir. Ada juga ulat yang menyerang batang, yaitu noctuidae. Penanggulangannya dapat dilakukan dengan menggambil ulat secara mekanis. Namun, bila jumlahnya sudah banyak, ulat dapat dibasmi dengan menyemprotkan insektisida 2 minggu sekali. Insektisida yang dapat digunakan adalah Decis 25 EC 0,5-1 ml/l, Atabron 1 ml/l, atau Buldok 25 EC dosis 0.5-2 ml/l.

3. Belalang
Gejala penyerapan hama belalang ini sama dengan ulat, yaitu daun menjadi rombeng. Hama ini dapat ditanggulangi dengan penangkapan secara manual. Tangkap belalang yang belum bersayap atau saat masih pagi dan berembun-belalang tidak bisa terbang dengan sayap basah. Anda juga dapat menyemprotkan Confidor 200 SL dosis 1 ml/l. Campurkan Decis 2,5 EC dosis 0,75-1 ml/l dengan frekuensi penyemprotan 2 minggu sekali.

4. Kutu Perisai
Hama ini menyerang bagian daun. Kutu ini biasanya terdapat koloni dengan membentuk barisan di bagian tulang punggung daun, Sesuai namanya, kutu ini memiliki bentuk fisik seperti perisai pada bagian punggungnya. Kutu perisai diatasi dengan menggunakan insektisida sistemik dengan bahan aktif acephate.


5. Root Mealy Bugs
Hama ini menyerang bagian akar tanaman, bentuknya seperti kutu putih. Tanaman menjadi kurus, kerdil daunnya mengecil dan layu. Anda dapat menanggulangainya dengan mengganti media tanam. Selain itu, gunakan insektisida Confidor 200 SL dosis 0,5-0,75 ml/l atau Supracide 25 WP dosis 1-2 g/l dengan frekuensi 2 minggu sekali.

6. Kutu Sisik
Menyerang bagian daun, pelepah, batang, dan bunga. Bentuknya seperti lintah dengan ukuran yang jauh lebih kecil. Kutu sisik dapat menyebabkan daun mengerut, kuning, layu dan akhirnya mati. Bersihkan kutu sisik dengan cara dikerik. Anda juga dapat menyemprotkan insektisida Confidor 200-SL atau Agrimex 18 EC dosis 1 ml/l dengan frekuensi 1 minggu sekali.


PENYAKIT

Penyakit pada tanaman khususnya aglaonema disebabkan oleh 2 patogen, yaitu cendawan dan bakteri. Jumlah cendawan yang menyebabkan penyakit umumnya lebih banyak dibanding bakteri. Bagian tanaman yang terkena bakteri biasanya mengeluarkan bau tidak sedap.

1. Busuk Akar
Penyakit ini ditandai dengan daun yang menjadi pucat lalu busuk, batang yang berlubang dan layu, serta akarnya berwarna coklat kehitaman. Busuk akar disebabkan karena media yang terlalu lembap sehingga menyebabkan cendawan cepat berkembang. Tanggulangi busuk akar dengan mengganti media baru yang lebih porous, lalu potong bagian akar yang busuk dan oleskan fungisida pada bekas potongan. Bisa juga dengan menyemprotkan fingisida Previcur N dosis 1 ml/l dengan frekuensi 2 minggu sekali.

2. Layu Fusarium
Gejala serangan ditandai dengan tulang daun yang pucat berubah warna menjadi cokelat keabuan lalu tangkainya membusuk. Penyababnya adalah media yang selalu basah sehingga media tanam jadi ber-pH rendah. Kondisi tersebut membuat cendawan fusarium oxysporium leluasa berkembang. Penyakit ini dapat ditanggulangi dengan cara mengganti media tanam. Dapat juga dengan menyiramkan fungisida Derosol 500 SC dosis 1,5 ml/l setiap 2 minggu. Bisa juga diatasi dengan menyemprotkan fungsida Folicur 25 WP 1-2 g/l atau Folocur 250 EC 1-2 ml/l atau Delsane MX 200 dosis1 g/l. Penyakit ini dapat dicegah dengan menyiramkan Folicur 250 EC dengan konsentrasi 2 ml/l setiap 2 minggu sekali.

3. Layu Bakteri
Dari namanya tentu dapat diketahui bahwa penyakit tanaman disebabkan oleh bakteri. Layu bakteri ditandai dengan daun dan batang yang melunak serta bau yang tak sedap. Untuk mencegahnya, media tanam harus tetap dijaga agar tidak terlalu basah dan lingkungan sekitar tidak terlalui lembap. Atasi layu fusarium dengan menyemprotkan bakterisida Agrept dosis 1-2 ml/l atau Starner dosis 1 g/l setiap 2 minggu sekali.


4. Bercak Daun
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan. Sesuai namanya, penyakit ini ditandai dengan adanya bercak daun yang lama kelamaan akan membusuk. Bercak daun ini dapat diatasi dengan langsung memotong daun yang busuk. Dapat juga menyemprotkan fungisida folicur 25 WP dosis 1-2 g/l atau folicur 250 EC dosis 1-2 ml/l. Selain itu, dapat juga dengan menggunakan Score dosis 1 cc/l. Frekuensi penyemprotan 2 minggu sekali. Pupuk berkadar kalsium tinggi juga dapat membantu mengatasi penyakit ini.

VIRUS

Adanya virus pada aglaonema ditandai dengan daun yang berlubang menjadi kekuningan atau menjadi keriting. Perubahan tersebut karena virus dapat menghancurkan klorofil dan jaringan lainnya pada daun. Tanaman yang terjangkit virus tidak dapat ditanggulangi. Perawatan dan pengendalian lingkungan yang baik merupakan cara pencegahan yang paling efektif. Virus dapat menyebar dengan bantuan vektor seperti hama pengisap cairan tanaman dan penggunaan alat potong yang tidak steril.

Kelainan Fisiologis
Gejala fisiologis disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan seperti sinar matahari, suhu, defisiensi hara, air, dan tingkat keasaman. Sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan daun mengering dan layu. Bercak coklat akan timbul bila daun yang tidak berklorofil terbakar sinar matahari.

Sumber cahaya yang tidak merata dan posisi tanaman yang tidak pernah diputar menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi miring. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan warna daun pada aglaonema menjadi memucat. Selain itu, kelebihan air dapat menyebabkan daun menguning

Disamping gejala-gejala tersebut, pernahkah Anda melihat daun aglaonema menjadi kecil dan kerdil? Hal itu bisa disebabkan oleh defisiensi hara, media yang sudah lama tidak diganti, atau aglaonema tidak cocok dengan ketinggian tempat.
source : www.duniaflora.com

Kulit Bawang Bikin Subur dan Berbunga

Anda ingin tanaman di halaman rumah Anda subur dan berbunga? Mudah sekali caranya. Kumpulkan sisa kupasan kulit bawang merah atau putih, dan rendam dalam air secukupnya selama satu malam. Esok harinya, siramkan air tersebut tanpa membuang kulit bawangnya ke tanaman. Lakukan terus secara rutin. Anda bisa melihat hasilnya. (Dyah Retnaningsih, Bandung)www.tabloidrumah.com

Basmi Ulat Bulu? Nggak Susah Kok

Ulat bulu memang mendatangkan banyak masalah. Apalagi kalau ia bergelantungan di pohon yang kita sayangi. Seorang penjual tanaman memberikan cara jitu untuk mengusir ulat-ulat bulu tersebut.

Caranya sangat sederhana dan murah. Semprotkan campuran sabun deterjen dan air ke tempat ulat-ulat itu bergelantungan. Ulat tersebut akan menjadi kaku dan selanjutnya akan berjatuhan ke tanah. (Fintawati Rahardjo, Bandung) www.tabloidrumah.com

Kapur Sirih Pembasmi Hama

Daun pohon rambutan, mangga, atau tanaman hias sering dihinggapi hama putih yang mengganggu kesuburan. Hilangkanlah dengan larutan kapur sirih. Caranya, siapkan satu gayung air yang dicampur dengan kapur sirih kira-kira satu genggam tangan. Aduk hingga rata, lalu siram atau semprotkan pada daun yang terkena hama. Lakukan setiap pagi. Hasilnya, hama hilang, daun tanaman Anda pun kembali hijau dan berbuah segar. (Dyah Retnaningsih, Bandung)www.tabloidrumah.com

Jepit Gabus Agar Mekar

Sansevieria yang baru didatangkan dari luar negeri biasanya stres, daun mengkerut kekurangan air. Jika daun telanjur menutup, butuh waktu lama untuk kembali ke bentuk semula. Untuk mengatasinya, Boen Soediono di Pluit, Jakarta Utara, menyelipkan potongan styrofoam di helaian daun. Styrofoam membantu daun sansevieria membuka. Lamanya pemakaian styrofoam berkisar 3-8 minggu, tergantung jenis. Malawi midnight butuh waktu 3 minggu, sementara kirkii, 1-2 bulan. Segera setelah beradaptasi di tempat baru-ditandai dengan jepitan pada styrofoam yang makin longgar-styrofoam bisa dilepas. Daun yang awalnya mengkerut kembali segar. www.trubus-online.co.id

Anthurium Tampil Beda

Tiap jenis anthurium memiliki cara tersendiri agar tampil indah dan menarik. Jenmanii, wave of love, dan keris cocok ditanam dalam pot lantaran pertumbuhan daun ke atas. Namun, jenis anthurium yang daunnya menjuntai, seperti selendang dan dasi, lebih menarik jika ditanam dalam lempengan pakis seperti anggrek. Itulah yang dilakukan Wied Setia Sanjaya, perancang taman di Pasuruan, Jawa Timur. Dengan begitu tidak perlu repot menggantung pot, cukup ditempelkan di dinding, kerabat aglaonema itu tampil menawan. www.trubus-online.co.id

Sedotan Lindungi Ujung Sanse

Tampilan sansevieria seringkali tak sempurna lantaran ujung-ujung daun tak utuh. 'Sansevieria memang gampang patah ujung daunnya,' kata Anna Sylvana, juri sansevieria. Namun, M Burhan di Yogyakarta punya cara mengatasinya. Ujung-ujung daun S. ballyi nampak berwarna biru dari kejauhan saat Trubus bertandang ke nurserinya. Rupanya Burhan menggunakan potongan sedotan untuk melindungi ujung-ujung daun. Begitu dibuka, tampilan lidah mertua sempurna dengan semua ujung daun utuh. www.trubus-online.co.id

Selanjutnya Klik......

PR - KU

S E L E S A I .... BEBAS EUY... ehhhh ada lagi yang kasih PR tapi aku lupa siapa yaaaa yang kasih PR... waktu itu kerjaan ku overload jadi aku minta waktu nah saat ini sedikit lenggang mohon

PENTERJEMAHKU