Jumat, Oktober 24, 2008

Aglaonema ‘Silver Queen’, Cold Damage and Spring!


Spring may be just around the corner but depending on the plant variety - “cold” can still be an issue. One of the most popular and commonly grown Agloanmeas is the variety called ‘Silver Queen.

Silver Queen’ does not handle the cool temperatures like many of the new varieties.
Here’s a pictire of two leaves of Aglaonema ‘Silver Queen’ - you’ll notice the leaf on looks very much different than the one on the right!.

The ‘chinese evergreen’ on the left shows the injury that commonly occurs during the winter months when “Silver Queen’ faces temperatures in the 55-60 degree range for periods of time!

Don’t forget to watch the temperatures your plants receive even during the spring. Remember - they can’t throw on a sweater to stop the chill!
Source : www.plant-care.com


Selanjutnya Klik......

Time to Buy - Saat yang tepat Untuk Membeli Tanaman Hias

Belakangan ini, setelah melalui fase cooling down, tampaknya harga juga sudah terdesak jauh, melampaui harga normalnya. sekaranglah saat yang tepat bagi pecinta tanaman menambah koleksinya. Kenapa ? :
1. Umumnya harga yang akan diperoleh bisa jauh dibawah harga pasar. karena banyak nursery yang kejar setoran.

2. Kita akan mendapatkan tanaman dengan form yang lebih baik - lebih besar, lebih banyak daun, lebih sehat, sudah beradaptasi (karena pada saat trend, yang dijual adalah tanaman impor yang baru datang)
3. Kita bisa memilih-milih tanaman dengan seksama. Sehingga merupakan keuntungan bagi Pembeli tanaman Hias.

Bagi anda yang ingin membeli tanaman hias, berikut hal-hal yang harus diperhatikan pada saat membeli tanaman :

* Pilihlah tanaman yang sehat, jangan tertipu oleh kemasan atau pot yang tampak bagus,tetapi tanaman tidak sehat. Pilih tanaman yang sudah tampak beradaptasi dimana daun dan tunasnya dalam keadaan segar. sering sekali tanaman dipaksa dijual meskipun masih dalam keadaan stress, yang ditandai dengan daun yang tampak layu.
* Perhatikan secara seksama tanda-tanda penyakit, seperti busuk batang, layu tunas, jamur, bakteri.anda tentu tidak ingin tanaman yang baru dibeli menularkan penyakit di rumah anda.
* Untuk tanaman bunga, pilihan tanaman yang masih memiliki kuncup bunga (tidak mekar seluruhnya) sehingga bunganya dapat anda nikmati di rumah dalam bberapa waktu kedepan.
* Pilih tanaman yang sudah lama ditanam. dapat dilihat dengan cara menarik atau menggoyangkan tanaman pelan-pelan. tanaman yang baru ditanam, perakarannya belumlah maksimal, sehingga akan mudah goyah. tanaman yang baru ditanam juga memiliki resiko stress dan kemungkinan mati lebih besar, akibat perubahan lingkungan.
* Adaptasikan tanaman yang baru dibeli di tempat yang terpisah (jangan langsung dicampur) usahakan tempatnya teduh dan lembab selama 2 hari. hal ini juga bertujuan untuk mengkarantinanya terlebih dahulu sehingga jika terdapat penyakit, dapat segera diketahui, dan tidak menular. Beri tanaman dengan hormone perangsang tumbuh dan vitamin supaya tanaman dapat dengan cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya
* Ganti media tanaman, terutama yang ditanam dengan sekam dengan media tanam baru yang kaya akan unsur unsur hara. Selain menjadi tidak praktis dan ekonomis untuk keperluan di rumah, tanaman juga memerlukan jatah unsur tanah dan hal itu dapat diberikan dengan larutan pupuk.

Satu hal lagi selama berburu koleksi, jangan lupa untuk memantau tanaman yang tampak menyimpang dari kumpulannya, baik mengalami mutasi daun, varigata, kristata, ataupun mungkin saja anda akan menemukan varietas baru yang diakibatkan oleh persilangan sendiri. Selamat Berburu tanaman.
source : www.duniaflora.com

Selanjutnya Klik......

Pasar Tanaman Hias Mulai Menggeliat

Dari pantauan yang dilakukan mulai menggeliatnya dan maraknya perkembangan ini lebih dipicu pada Hobbies (Penggemar Tanaman)untuk menambah koleksi mereka. Baik Penggemar yang fanatik pada Koleksi tertentu, ataupun penghobbi pemula.

Kebanyakan pembelian dipicu karena rasio harga yang sangat murah, sehingga mengakibatkan tanaman hias menjadi sangat terjangkau harganya. Disamping tanaman hias sekarang sudah menjadi faktor "Must Have" di setiap rumah, sehingga perlahan tapi pasti kebutuhan ini akan terus meningkat.

Kesempatan dan situasi pasar belakangan ini dimanfaatkan oleh sebagian pembeli yang sempat disurvei untuk menambah koleksi yang belum dimiliki ataupun karena form tanaman yang diperoleh sekarang lebih layak dikoleksi. Dahulu akibat harga yang sangat tinggi, yang didapatkan adalah kecambah-kecambah ataupun tanaman dengan satu helai daun saja. Keterpaksaan untuk membeli lebih karena tidak terjangkaunya tanaman tersebut, sehingga kondisi tanaman yang sangat tidak layak disebut tanaman juga dibeli dengan terpaksa.

Bagi Kolektor fanatik, ataupun penghobby kelas berat memanfaatkan situasi pasar yang sepi, untuk mencoba mendapatkan tanaman incarannya. Yang nota bene dahulu dipertahankan mati-matian oleh si empunya, tetapi dengan situasi sekarang mulai goyah pertahanannya. Mengingat kebutuhan biaya untuk kelangsungan hidupnya membuat banyak tanaman tersebut berpindah tangan dengan cepatnya. Tidak jarang tanaman koleksi yang dahulu berharga puluhan juta, sekarang diperoleh dengan harga yang berpuluh kali lebih rendah.

Fenomena yang menarik, berkat keberhasilan seluruh pecinta tanaman hias dan komunitas tanaman hias untuk mencekal aksi tidak terpuji orang-orang tertentu yang menggoreng pasar, dengan tidak mengapresiasi apapun tanaman yang digoreng. Mengakibatkan dunia tanaman hias kembali recovery. Dan aksi goreng menggoreng tidak membawa hasil seperti yang diharapkan. Hal ini dilakukan karena hampir seluruh komunitas tanaman hias prihatin dengan upaya penjegalan terhadap pasar anthurium yang dilakukan kalangan dan media tertentu. yang justru membuat seluruh pasar tanaman hias jatuh terpuruk.

Keberhasilan ini juga membawa hikmah, baik untuk tanaman yang menjadi target untuk digoreng seperti sansevieria, Bromelia, Aglaonema tidak menjadi korban. dan Komunitas tanaman bersangkutan dapat berkembang dengan tenang tanpa dipengaruhi faktor-faktor spekulasi yang merusak ketenangan jiwa dalam berhobbi. Karena akibat permainan tadi harga tanaman menjadi tidak terkendali dan merugikan penghobbinya, pada ujungnya justru membuat tanaman tersebut ditinggal penghobbinya.

Dari ragam tanaman hias tampaknya seluruh jenis tanaman hias baik Anggrek, Adenium, sansevieria, Aglaonema, Anthurium, Philodendron, Bonsai mulai ramai diperjual belikan. Hobbies pun mulai tampak rajin mengunjungi Nursery-nursery yang ada, baik untuk melihat, bertanya ataupun membeli tanaman yang diinginkan.

Situasi ini tentu sangat menggembirakan bagi perkembangan kedepan Dunia tanaman hias di Indonesia. Diharapkan situasi kondusif ini dapat terus bertahan dan membaik.
source : www.duniaflora.com/

Selanjutnya Klik......

Situasi Pasar Dunia Flora pertengahan 2008-2009

Seperti yang sudah diprediksikan pada akhir tahun 2007, seiring rekayasa yang dilakukan makelar dan media tanaman hias tertentu ternyata tidak ada yang bisa merubah situasi yang terlanjur terpuruk. Terbukti meskipun ada upaya sporadis dilakukan beberapa pemain untuk menggoyang pasar, tampaknya pasar dan penghobbi flora di tanah air sudah capek dan kehilangan tenaga mengikuti goyangan ngebor pendatang baru yang digoreng. Seperti fenomena goyangan panas di panggung dangdut, yang akhirnya berlalu seiring waktu. Terbukti beberapa tanaman yang digoyang para makelar, seluruh penghobbi hanya menonton pasif. Beberapa tanaman yang berupaya naik mengalami nasib serupa.

Hal yang kontradiksi justru terjadi di aglo, begitu sempat naik, harga malah terkoreksi turun sangat tajam. Berbeda dengan pakem yang biasa terjadi padafenomena sebelumnya. Disinyalir hal ini diakibatkan pemain aglo yang memiliki stok menggelontorkan stoknya, karena kesempatan once in a life time ini, disamping faktor mental yang tidak siap naik secepat itu (takut keburu turun). Sehingga membuat nanar penghobbi dan pemain, karena tidak mengira hal seperti ini akan terjadi (padahal sudah sempat diwanti-wanti sebelumnya).

Setelah Fase Goreng Menggoreng dan upaya tarik menarik kepentingan antara Importir sebagai perwakilan tanaman import dan pemain tanaman hias lokal, sekarang dunia flora tanah air memasuki fase cooling down. Seperti segelas kopi yang selesai diaduk, semuanya mengendap dan kembali menempati posisinya masing-masing.

Penghobbi Adenium yang terlanjur kecanduan moleknya bonggol, penghobbi aglaonema yang tersapu liukan si ratu, penghobbi bonsai yang terpesona kewibawaan sosok sikerdil, maupun penghobbi sanse, kaktus, euphorbia yang tertusuk hatinya oleh duri sitajam, anggrek yag selalu mistis menggoda, ataupun penggemar anthurium yang terpesona urat si raja tidak bisa kelain hati. Semuanya kembali ke esensi Hobby, merawat si tanaman sebaik-baiknya untuk menenteramkan jiwa dan menghilangkan stress.

Hal ini akan berdampak baik pada perkembangan di anah air, dimana masing-masing kelompok hobby akan tetap menekuni bidangnya masing-masing. Disamping harga yang pada umumnya merupakan harga terbaik, mengingat harga sekarang hampir sama dengan harga di thailand. Sehingga untuk Penghobbi dan kolektor yang ingin melengkapi koleksi ataupun memenuhi hasratnya yang lama dipendam, sekarang menjadi saat terbaik untuk berburu. Disamping dari segi faktor stok yang melimpah, sehinga memudahkan untuk memilih barang koleksi pada harga terbaik.

Jika situasi ini terus terjaga, dunia flora kita akan tetap berwarna-warni akan keanekaragaman tanaman hias yang ada dan dikembangkan. Diharapkan kedepan upaya-upaya untuk menjegal perkembangan salah satu tanaman hias yang sedang populer tidak lagi dilakukan, karena hal semacam itu membuat dunia tanaman hias dan pasar yang tengah bergerak laju, distop begitu saja, limbung dan akhirnya jatuh terjerembap. yang justru berakibat menyeluruh dan jatuhnya image dunia tanaman hias tanah air.

Apa yang kami lakukan disini adalah dalam upaya menghentikan sekelompok makelar dan media yang berupaya menjadikan dunia tanaman hias sebagai jajahannya. yang bertentangan dengan apa yang kami yakini bahwa tanman hias itu adalah sahabat dan teman kita. Biarkan semua itu berjalan secara alami, karena pada akhirnya semua memiliki fase alamiah untuk tumbuh, berkembang dan menurun kalau tidak mampu memaintenance pasar ataupun memunculkan inovasi. Penghobbi dan kolektor hanya memerlukan informasi dan panduan memulai menikmati keindahan tanaman hias tertentu sebanyak-banyaknya. tidak perlu tahu hitung2an angka keuntungan yang selama ini justru menyesatkan.

Tidak perlu ada orang-orang yang merasa berkewajiban moral dan menjadi pihak yang berusaha mengintervensi pasar seolah-olah menjadi tangan tuhan. tetapi disisi lain melakukan hal yang sama. Semua Orang merupakan Individu unik dan berbeda, baik sifat, keinginan, kebutuhan, preferensi, keuangan, kesempatan, lingkungan , dll. jadi semua orang akan memulai dari tanaman yang berbeda, dan kecintaan yang berbeda-beda.
source: www.duniaflora.com

Selanjutnya Klik......

Senin, Oktober 13, 2008

Automatic Watering For Plants

Automatic Watering For Plants
Plant Watering Even When You're on Vacation

Question: I'm looking for some advice on ways to automatically water my plants. I enjoy my houseplants very much and they look great thanks to many of your tips. However, my family is finally taking a vacation and I hate the thought of all my plants suffering while we're gone for 2 weeks. How can I mix a vacation, watering and plants together? Diane, NJ
Answer: Diane, watering your plants while out of town or on vacation can be a problem. On the market you can find a self watering pot, large and small in size but it can get expensive outfitting all your houseplants for a short time. I happen to like self watering pots especially for those with a busy lifestyle.


Automatic Plant Watering

SmartHome.com offers an "automatic watering system for plants" system. It's called the Deluxe Plant Watering System and is capable of handling the automatic watering for 14 plants over a two-week schedule.

The plant watering system is intended for indoor use only. The system comes equipped with a lightweight 7-liter plastic container to hold water, a 65-foot hose (19 meters approximately) and 14 taps with adjustable nozzles to regulate how much water each plant receives.

The automatic watering tank needs a firm level surface and should sit above or the same height as the plants you plan on watering. Since we're talking about water – potential leaks can always be a problem, DO NOT sit the watering tank on any electrical appliances.
With 65-foot of tubing you have plenty of tubing to spread the plants out, give them good lighting and still water them. Spacing the plants a foot or two apart should be fine.

The back of the watering tank has an outlet connector where you'll connect the first tube after cutting the tube to the desired lengths. The other end of the tube gets placed into it's own "water tap." The tap connects to another tube going to the next plant in a daisy chain pattern. You'll repeat the process until you have all of your houseplants or window planters "ready for automatic watering duty." On the last plant you'll put a stopper in the outgoing tap.

Make Your Own Self Watering System

Each "water tap" has a stem which is pressed into the soil to hold the tap in place, plus each tap can be adjusted so larger plants can receive more water than smaller plants. You may want to double up on larger pots to put more water around the root ball. In fact on oversized houseplants I would recommend using two taps. This is a great way to make your own self watering pot for large or small planters.

Before you set everything up and assume you'll be watering your plants while out of town – test it out. Pour water into the tank but do not overfill. Also do not put in any liquid or soluble plant fertilizer in the water, this will encourage algae growth.
Now, plug in the power adapter, turn the water system to test mode. If everything is set up correctly – it's easy - the water will begin pumping through the tubes and nozzles after a brief delay.

The system gives you the opportunity to adjust the taps or nozzles to get everything right by running at 30-second intervals during the test mode. In fact, the system delivers water in 30-second intervals when watering to give the soil time to absorb the water as it's delivered.

Be prepared for a loud buzzing drone when the watering system is working, pumping and automatically watering your plants. When the water reservoir runs out of water, the machine turns off by itself.

Set it for whole system up for automatic operation, align the control knob at the front of the water tank with the quantity of water you want delivered every 24 hours and your ready to go. Although daily watering I think could be a little much, stay on the low side – don't over water.

It's also not a bad idea to place under each plant a sauce to catch any excess water which could run out the bottom of the pots drain holes.
Now instead of worrying about your plants drying up when on vacation or writing down long detailed instructions for the boy next door on "how-to water your plants." All you need to do is have him make sure the water reservoir is filled.

This technology isn't something that new in concept. Nurseries have used "drip irrigation" for years with great success. Now you can take advantage of this subirrigation technology while traveling.

The Deluxe Plant Watering System from SmartHome.com offers an "automatic plant watering system" is affordable, portable and gives you complete control over how much water each plant receives. Now go enjoy your trip and make the watering – automatic.
Source: www.plant-care.com

Selanjutnya Klik......

Selasa, Oktober 07, 2008

Di antara Banyak Pilihan


Betapa masygul hati Haryman. Delapan anakan chao phraya yang masih menyatu dengan induk rontok satu per satu. Daun yang merah cerah tiba-tiba terputus dari batang. 'Daunnya tetap bagus, tapi putus dari batang karena busuk,' keluh dokter umum itu. Alhasil, koleksi chao phraya tak pernah bertambah.
Kisah setali 3 uang dialami Tirto Gunawan alias Wiwi. Juwita kepunyaanya tak pernah kunjung dewasa. Setiap kali daun ke-11 muncul, daun tertua rontok. Jumlah daun ajek 10 helai.

Padahal penampilan silangan Gregori Garnadi Hambali itu menarik: daun kecil dan panjang dengan warna dasar kuning. Chao phraya pun elok dengan bercak kuning keemasan di atas warna merah mengkilap. Makanya aglaonema yang namanya diambil dari nama sungai di Thailand itu pernah jadi jawara kontes tanaman hias di negeri Siam.
Jenis unggul
Menurut Songgo Tjahaja, kolektor di Cengkareng, Jakarta Barat, sri rejeki yang layak dimiliki bila memenuhi syarat sebagai tanaman unggul. Kriterianya penampilan tanaman harus cantik, mudah dirawat, tahan hama dan penyakit, gampang beranak, dan daya adaptasinya bagus.
Penampilan cantik maksudnya punya susunan daun kompak, tangkai daun pendek, daun tidak ngelancir, batang besar, serta warna ngejreng, kontras, dan mengkilap. Sri rejeki dianggap gampang beranak jika setiap memiliki 10-15 daun mulai menghasilkan anak. Ketahanan terhadap hama dan penyakit penting terutama jika tanaman hendak dikembangkan secara massal.
Wiwi menambahkan kriteria ukuran daun besar. 'Besar itu mewah,' ujar pengusaha bengkel itu. Menurutnya, tanaman bagus tapi berukuran kecil, keindahannya kurang terekspos. Untuk menikmati tanaman mini sampai medium mesti dilihat hingga detail-detailnya. Sementara tanaman besar, keindahan dan kemewahannya terlihat dari jauh.
Makanya dari puluhan jenis dan varian anggota famili Araceae itu, hobiis dan pekebun mesti bijak memilih. Jenis-jenis yang sukses diperbanyak massal dan dipasarkan dengan harga ratusan ribu rupiah teruji sebagai tanaman bagus. Contohnya pride of sumatera, snow white, dan lady valentine.
Hal serupa berlaku pada jenis eksklusif. 'Biasanya jenis eksklusif punya karakter istimewa yang membuatnya menonjol dibanding jenis lain,' kata Wiwi. Sebut saja tiara, hot lady, sexy pink, dan legacy. (Evy Syariefa/Peliput: Imam Wiguna, Nesia Artdiyasa, Rosy Nur Apriyanti, & Sardi Duryatmo)

source: www.jerapah-nursery.blogspot.com
source:www.trubus-online.co.id
source:gambar koleksi Tony S

Selanjutnya Klik......

Lima Legenda


Seperempat abad. Masa 25 tahun itu menjadi saksi babak baru aglaonema hibrida. Pada 1983 lahir pride of sumatera, hibrida merah pertama, dari tangan dingin Gregori Garnadi Hambali. Ia mengentak dunia tanaman hias karena selama ini sri rejeki berwarna hijau. Warna merah diturunkan dari Aglaonema rotundum, spesies asal Sumatera yang memiliki warna merah. Kehadiran hibrida merah itu membuat iri penyilang Thailand.

Pada 1985 ia dirilis. Tiga tahun berselang PT Fitotek Unggul membeli dengan harga Rp3-juta per pot. Dari sanalah pride of sumatera menyebar ke seluruh pelosok negeri. Hingga saat ini permintaan pasar tetap tinggi. Tetuanya, A. rotundum pun melegenda karena satu-satunya spesies yang menjadi pewaris warna merah.

Kontes Thailand

Pada 2006, harlequin aglaonema berwarna merah muda dengan kombinasi metalik, dirilis. Ketika itu ia menjadi tanaman termahal di dunia. Sepot harlequin dibeli kolektor seharga Rp660-juta melalui sebuah lelang. Hingga kini harlequin menjadi sri rejeki termahal, Rp10-juta per daun. Maklum, jumlahnya masih terbatas. Sejak dilepas 2 tahun silam, jumlah di tangan kolektor hanya 20 tanaman.

Legenda lain tiara dan widuri. Keduanya akrab di telinga hobiis karena kerap memenangkan kontes. Sejak 4 tahun belakangan tiara dan widuri selalu berada di 3 besar adu kecantikan. Dimulai pada 2004, keduanya menjadi pemenang pertama dan kedua kontes sri rejeki di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Sejak itu mereka kerap bergantian di posisi terhormat. Widuri bahkan pernah memenangkan kontes serupa di Thailand. Maka, pride of sumatera, harlequin, tiara, widuri, dan rotundum bagaikan 5 ratu yang paling bersinar. (Destika Cahyana/Peliput: Rosy Nur Apriyanti)

source : www.trubus.co.id
source : gambar koleksi Tony S

Selanjutnya Klik......

Senin, Oktober 06, 2008

Tak Percaya... Tapi Nyata... Page Rankku ...

Salam ngeblog kembali para blogger...
tak terasa sekitar 2 minggu nggak ngeblog banyak hal yang membuat aku nggak ngeblog padahal tanggan dah gatal mau masuki artikel-artikel yang sudah ada tetapi saat ini baru sempat ngeblog dan menyapa saja dulu tapi belum semua dapat di sapa karena langsung hari pertama kerja, pekerjaanku menumpuk... mana nanti pertengahan bulan aku ada tugas ke Aceh selama 1 mingguan dilapangan lagiiiii...

Terakhir aku ngeblog 26 september 2008 alias 4 hari sebelum lebaran (nggak sempat maklum kejar deadline ) dan baru sempat ngeblog lagi tanggal 6 oktober 2008 (lama juga nggak ngeblog... kagen juga sama blogger nich )

Sungguh tak di nyana dan tak disangka saat ini blog ku sudah berada di page rank 3 (coba lihat deh hehehehe)padahal sebelumnya terkahir ngeblog itu page rank nya masih 0 ... aku mulai mengaktifkan blog aglonemaku sejak Juli 2008 ... ternyata dengan seringnya aku berselancar ke seluruh blogger di dunia maya ini itulah mungkin salah satunya Om google memberiku langsung page rank 3 untuk blog aglaonemaku...( itu hanya analisaku mungkin lho ... nggak tahu juga pastinya kenapa page rankku langsung melejit ke page rank 3)mudah-mudahan akan bertambah terus page rankku....aminnnn

Aku mohon kepada temanku bloggerku mohon masukan dan kritikannya

salam

Aglaonemaku


Selanjutnya Klik......

PR - KU

S E L E S A I .... BEBAS EUY... ehhhh ada lagi yang kasih PR tapi aku lupa siapa yaaaa yang kasih PR... waktu itu kerjaan ku overload jadi aku minta waktu nah saat ini sedikit lenggang mohon

PENTERJEMAHKU